BERTAMBAHNYA kasus corona covid-19 setiap harinya membuktikan bahwa virus tersebut memang menjadi pandemi bukan tanpa alasan. Mungkin awalnya kita menganggap corona jauh dari kita, lantaran tidak memiliki kerabat yang senang bepergian.
Tapi, seiring naiknya jumlah pasien positif, bukan tidak mungkin jika di lingkungan sekitar kita banyak yang terkena virus corona. Menghadapi fenomena ini, maka stigma kita terhadap para penderita corona Covid-19 pun harus diubah.
Pada dasarnya pasien dan keluarga COVID-19 menghadapi banyak kerugian seperti kehilangan kesehatan, kontrol akan hidup, stabilitas finansial, dan stigma sosial. Selain itu, mereka menghadapi beberapa trauma, efek fisik dari virus, dan berita terkait pandemi yang terus berseliweran setiap hari.
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial, menerima kenyataan, dan mendapatkan kembali kepercayaan akan masa depan yang positif sangat membantu seseorang untuk berdamai kepada situasi traumatis. Berikut beberapa cara praktis yang bisa Anda lakukan sebagai teman maupun kerabat:
Pertama, cobalah secara aktif mendengarkan apa yang mereka katakan. Seringkali kita “mendengar” apa yang kita yakini atau pikirkan saja, bukan apa yang dikomunikasikan oleh lawan bicara. Merasa didengarkan dapat membantu orang merasa lebih baik. Terkadang hanya dengan satu menit di telepon atau secara langsung dalam jarak aman dapat membuat perbedaan bagi mereka yang tengah berjuang.
Validasi pengalaman mereka. Mereka mungkin berbeda dari Anda dalam merespons situasi yang ada. Merekalah yang tengah merasakan cobaan, bukan Anda, sehingga Anda tidak perlu menyumpal dengan kata “kalau saya jadi Anda...” ketika merespons ceritanya. Ingat, tidak ada yang mewajibkan Anda memberi solusi dari masalah yang ada.
Artikel ini bersumber dari : http://lifestyle.okezone.com/read/2020/10/13/612/2292802/jangan-malah-dijauhi-yuk-belajar-beri-dukungan-emosional-pada-korban-covid-19
0 Comments