Jakarta -
Petra Sihombing tidak memiliki ramuan khusus dalam meracik lagu yang terdapat dalam album Semenjak Internet yang baru saja dirilisnya. Dari 12 lagu yang ada dalam albumnya, Petra mengaku tiap lagu memiliki cerita penggarapan yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dirinya dapat mengetahui kapan lagu itu dapat dikatakan selesai. Menurutnya, sebuah lagu ia anggap rampung ketika ia telah mampu memisahkan lagu yang ia tulis dengan dirinya. Baginya, ketika ia telah dapat melihat lagu itu dari sudut pandang yang berjarak, saat itulah lagu itu ia anggap selesai.
"Akhirnya yang bikin gue tahu lagunya sudah selesai adalah ketika gue mundur jauh dari ikatan personal gue terhadap karyanya dan ngeliat dia sebagai entitas yang bukan punya gue, terus mencoba untuk sangat objektif. Gue melihat dia secara beda, bukan punya gue, gue nge-judge dia sebagai sebuah karya terus gue lihat, udah cukup," ungkap Petra Sihombing dalam wawancara virtual dengan detikcom.
Proses memisahkan antara dirinya dengan lagu yang ia tulis biasanya terjadi dengan sendirinya setelah lagu itu memasuki tahap penyelesaian. Sebab pada tahapan itu, ia dapat mencoba memberi jarak terhadap lagu yang ia tulis.
"Kalau bunyinya udah enak, enak sih. Setelah gue bikin kan ada proses lagi ada mixing, ada mastering. Itu membuat prosesnya jadi lumayan sehat, gue jadi bisa mundur agak jauh terus melihat dia sebagai karya udah cukup apa belum," sambung dia.
Bicara mengenai album Semenjak Internet, Petra Sihombing memiliki kisah menarik di balik pembuatannya. Tanpa ia sadari, kehadiran buah hatinya, Kiko, membawa pengaruh pada musik yang ia hasilkan.
Pria kelahiran 10 April 1992 itu mengungkapkan ada tiga musisi yang secara intensif didengarkan oleh anaknya, yakni lagu New Light (2018) dari John Mayer, album Fine Line (2019) dari Harry Styles dan Changes (2020) dari Justin Bieber.
"Jadi anak gue tuh sangat suka lagu-lagu yang spesifik. Jadi anak gue lumayan keras kepala gitu. Kalau lagunya dia nggak suka dia langsung minta ganti dan (dia suka) spesifik banget tiga itu," cerita Petra.
Dia melanjutkan, "Jadi rotationnya itu doang. Impact-nya sebenernya nggak yang karena gue dengerin banget, tapi karena gue dengerin terus justru. Bukan yang kaya, 'Oh gue suka banget tiga hal ini', banyak banget hal yang gue suka juga. Cuman karena rotationnya itu terus jadi ya udahlah."
Salah satu yang menurutnya paling kentara adalah ketika ia menulis lagu Bodoh bersama Ben Sihombing. Nuansa trap dalam lagu itu dikarenakan dirinya kerap mendengarkan album Changes dari Justin Bieber.
"Yang lumayan kental sebenarnya Bodoh sih, gara-gara albumnya Justin Bieber yang baru kan beat-beatnya trap gitu. Awalnya (lagu Bodoh) akustik tapi dibikin trap kayaknya lucu deh. Gue coba menginterpretasi musik trap terus jadinya itu. Di alam bawah sadar itu menginfluence gue, gue nggak tahu," kisahnya.
Simak Video "Cerita Inspiratif di Balik Konten-konten Kocak YouTuber Frost Diamond"
[Gambas:Video 20detik]
(srs/doc)
Artikel ini bersumber dari : https://hot.detik.com/read/2020/11/08/211140/5246773/228/petra-sihombing-bicara-proses-bermusik-hingga-kehadiran-buah-hati
0 Comments