Jakarta -
Segara Banyu Bening, yang merupakan anak dari Ebiet G. Ade sekaligus adik dari Adera, mengikuti jejak ayah dan abangnya berkarier di industri musik. Namun rupanya, keputusannya itu bukan lah pilihan yang mudah.
Dirinya tidak sekadar mengikuti apa yang sudah orang tua dan kakaknya lakukan. Lebih dari itu, ia sempat memikirkan sekian lama hingga akhirnya mengambil keputusan itu.
Awalnya, setelah lulus kuliah dari Fakultas Ekonomi, Segara memilih bekerja kantoran. Sekian lama mencoba bekerja sebagai karyawan swasta, dirinya baru menyadari bahwa musik adalah karier yang ingin ia geluti.
Segara mengenal musik dari keluarganya. Sedari kecil, ia tumbuh dan terbiasa melihat ayahnya bermusik.
"Kebiasaan aku dari kecil, terbiasa hidup di lingkungan yang seluruhnya adalah pekerja seni, aku biasanya diajak ke studio, manggung, diajak ke area-area yang berhubungan sama industri musik. Terus aku seneng juga," cerita dia dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.
Di bangku kuliah, dirinya mulai menjajal kebolehannya bermusik. Hanya saja, saat itu musisi bukan lah profesi yang ia geluti secara profesional, hanya sebatas hobi.
Lulus kuliah, dirinya pun mulai bekerja. Rupanya saat menjadi pegawai kantoran, Segara baru menyadari kecintaannya terhadap musik. Dirinya pun mulai mempertimbangkan untuk keluar dari pekerjaan dan menjadi musisi secara penuh.
"Jadi aku tuh sebenernya sarjana ekonomi. Pada saat itu aku berusaha mengelak sejauh mungkin, aku kuliah ekonomi, terus aku sempet jadi karyawan swasta dulu setelah lulus (antara) 2012 (sampai) 2013. Walaupun sebenernya sudah manggung-manggung amatir (saat kuliah), aku bertanya-tanya sebenernya bener nggak sih musik. Aku malah ingin coba yang lain," ujar dia.
"Setelah nyoba (jadi pegawai swasta), terus merasa nggak nyaman. Sebenernya waktu itu, merasa ada kejenuhan yang menumpuk, aku sebagai manusia kok gini amat hidupnya. Aku pas waktu itu ngantor jadi karyawan swasta, mereka (teman-teman kantor) pada semangat, tapi kok aku nggak punya ambisi ke situ, kejenuhan yang menumpuk dan merasa pnya keahlian lain," sambung dia.
Ketika merasa tidak nyaman dengan rutinitas sebagai pekerja kantoran, Segara tidak langsung memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Dirinya mulai mencari saran dan opini dari orang-orang terdekatnya.
"Ngajak ngobrol banyak orang, orang tua dan kakak, setelah (ngobrol dengan) bbrapa (baru) memutuskan, jadinya ya sudah," kata dia.
Ada satu nasehat dari atasannya di kantor yang dia ingat hingga kini dan membuatnya bulat tekad untuk keluar dari pekerjaan. "Aku ngobrol sama mentorku di kantor, tapi dia malah bilang, 'Kamu tuh punya sesuatu yang tidak dipunyai orang lain',"tutur dia.
Pada 2014, setelah memutuskan berhenti dari pekerjaannya, Segara merilis single bertajuk Melepas Senja. Awalnya, dia merasa kaget karena terjun dunia musik ternyata jauh dari apa yang ia bayangkan sebelumnya.
Akan tetapi dengan segala naik turun yang ia alami, ia makin dapat menikmatinya dan merasa musik adalah jalan yang tepat baginya.
"Awalnya pas pertama, 2014 jadi musisi tuh nggak gampang ya. Jadi musisi sama sekali nggak mudah, aku sempet merasakan jadi pekerja swasta yang secara finansial dan jenjang karier jelas banget. Setelah aku masuk (ke musik), ternyata ini industri yang sangat dinamis banget, jauh dari yang aku bayangkan," ungkap dia.
"Untung karena memang passionnya di situ, jadi apapun semenderita-menderitanya aku di musik, ya lebih senang daripada pas aku jadi pekerja itu," lanjut dia.
Kini segara telah memiliki satu album bertajuk Kata dan Nada (2016). Dirinya juga merilis sejumlah single, yakni Melepas Senja, Menyambut Fajar, Senandung Mutiara dan lain-lain. Sedangkan yang terbaru ia baru saja mengeluarkan Hati Selembut Salju sebagai singlenya.
Simak Video "Flora Unik Teluk Segara, Mekarnya Bunga Bangkai Liar"
[Gambas:Video 20detik]
(srs/ass)
Artikel ini bersumber dari : https://hot.detik.com/read/2020/10/06/193902/5202544/228/segara-dan-cerita-di-balik-keputusannya-bermusik
0 Comments