PARA astronom menyaksikan cahaya yang masih memancar terang dari ruang tempat tabrakan Bintang Neutron. Deteksi pertama adanya cahaya itu terjadi pada tiga tahun lalu. Dari jarak 130 juta tahun cahaya, para astronom menyaksikan kilatan radiasi gamma yang cemerlang, ditandai gelombang gravitasi beriak saat dua bintang mati itu bersatu.
Sejak itu para astronom terus mengawasi dengan cermat sudut ruang tempat tabrakan terjadi untuk melihat peristiwa setelahnya. Lalu yang mengejutkan, mereka menemukan cahaya itu masih terus bersinar dalam spektrum sinar-X lama setelah diperkirakan pancaran seperti itu akan berhenti.
Baca juga: Tabrakan Bintang Neutron Awal Terciptanya Emas di Bumi?
"Kami benar-benar tidak tahu apa yang diharapkan mulai saat ini, karena semua model kami memprediksi tidak ada sinar-X dan kami terkejut melihatnya 1.000 hari setelah peristiwa tabrakan terdeteksi. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk menemukan jawabannya. tentang apa yang sedang terjadi, tetapi penelitian kami membuka pintu ke banyak kemungkinan," kata astronom Eleonora Troja dari University of Maryland, sebagaimana dikutip dari Science Alert, Selasa (13/10/2020).
Peristiwa tabrakan bernama GW170817 itu pertama kali terdeteksi pada 17 Agustus 2017 sebagai gelombang gravitasi yang memancar dari bagian langit di Konstelasi Hydra, berkat detektor gelombang gravitasi LIGO-Virgo.
Baca juga: Satelit NASA Rekam Peristiwa Bintang Besar Meledak
Kemudian hanya 1,7 detik dua observatorium berbasis ruang angkasa, Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Fermi NASA dan Laboratorium Astrofisika Sinar Gamma Nasional dari ESA, menemukan ledakan sinar gamma yang intens, hal ini merupakan peristiwa paling terang dan paling energik di semesta.
Artikel ini bersumber dari : http://techno.okezone.com/read/2020/10/13/16/2292986/cahaya-terdeteksi-masih-memancar-dari-tabrakan-bintang-neutron
0 Comments